Adik…
Mungkin tak pantas kupanggil kau adik
Di usia beliamu
Kau telah menjadi lebih dewasa dibandingkan aku
Kau, dengan cobaan yang menghampirimu
Tegar dengan gelak tawamu
Pandang masa depan tanpa takut menyerang
Tanpa sedih di malam mengerang
Ya, katakan saja kau berani
Bagimu nikmat melawan duri
Katakan saja kecerahan sedang menanti
Masa depan terlonjak gembira menunggu kau hampiri
Dik adik
Allah percayakan padamu dewasa yang lebih dini
Allah sandangkan perisai
Allah temani kau hingga usai
Kakak…
Kakak di sini
Coba terbangkan hati
Tuk sekedar cicipi sensasi kalbumu yang suci
Kalbu yang tak pernah sepi
Pinta, harap, dan berjuang
Menerjang semua efek gelombang
by Muthi Palupi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar