semua ini hanya untuk kakakku.
andaikan aku adalah kakak
kan ku tampar mulut Sang Dokter yg pintar membual...
mengatakan bahwa dirinya tahu kapan datangnya ajal...
kan kubakar hasil CT-Scan yg membuatmu kini redup tak bersinar...
dan kan kurobek-robek hasil Lab yg hanya kan membuatmu terpuruk tak berpendar...
kau lihatlah di sana...
di depan sana... lelaki kumal diujung trotoar, masih setia menggesek biola renta...
meski lagunya merengek mengaduh...
namun dia tetap bertanya...
pada arak awan di sebelah utara..
ia tetap gigih berharap...
pada kitab-kitab sejarah kumal menahan muntah...
yg ditulis dengan tangan-tangan lelah...
memberikan berita yg tak kunjung beda...
pada kota tua tempat ia berpijak...
pada masjid-masjid di tengah desa...
yg tetap megah diterjang sunami dan air bah...
pada shaf-shaf manusia di tiga jelaga dunia...
menghabiskan malam bersama butiran tasbih melingkar erat di tangannya...
pada serdadu Allah yg berderap tanpa wajah...
tak peduli ia pada nazar yg melayang rendah...
mengumbar sumpah dan serapah...
dikebas-kebaskan ke bumi pasrah hingga memerah...
kakak.
andai aku adalah kakak kan ku ukir pagi yg cerah dengan senyuman...
kan ku poles hari yg indah dengan harapan...
kan ku lukis senja memerah dengan canda dan tawa...
dan kan ku bentangkan sepuluh jari mungilku menengadah angkasa...
berbisik-bisik bibir mencoreti tujuh langit malam dengan doa...
hanya pada-Mu ya Allah kutitipkan jiwa dan raga...
pada-Mu pula kutitipkan doa yang indah buat kakaku
berikan dia hidup yang panjang,,demi ayah,,ibu,,kakaknya,dan untuk sahabatnya
kan ku poles hari yg indah dengan harapan...
kan ku lukis senja memerah dengan canda dan tawa...
dan kan ku bentangkan sepuluh jari mungilku menengadah angkasa...
berbisik-bisik bibir mencoreti tujuh langit malam dengan doa...
hanya pada-Mu ya Allah kutitipkan jiwa dan raga...
pada-Mu pula kutitipkan doa yang indah buat kakaku
berikan dia hidup yang panjang,,demi ayah,,ibu,,kakaknya,dan untuk sahabatnya
yang sangat menyayangi kakakku
karena di suatu waktu yg tak akan lama...
di tengah padang perburuan luka...
di malam sunyi yg mendesah Basmallah...
malaikat pasti akan mengetuk pintu di suatu kala...
mengantar kita bersama entah siapa...
dengan nama Yang Satu.. atas titah yg Dia mau...
dan kitapun hanya pasrah tak kan mampu lagi bibir berucap,
karena di suatu waktu yg tak akan lama...
di tengah padang perburuan luka...
di malam sunyi yg mendesah Basmallah...
malaikat pasti akan mengetuk pintu di suatu kala...
mengantar kita bersama entah siapa...
dengan nama Yang Satu.. atas titah yg Dia mau...
dan kitapun hanya pasrah tak kan mampu lagi bibir berucap,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar